Kearifan Lokal Sebagai Generator Kesejahteraan Rakyat

Lambatnya peningkatan kesejahteraan rakyat ditengarai akibat tidak mengakar-rumputnya kue pembangunan. Dominasi kota terhadap desa tak dapat dimungkiri sebagai salah satu penyebab timpangnya kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu seandainya saya menjadi anggota DPD, memberdayakan potensi desa adalah keniscayaan. Sebagai putra Bali, andai dipercaya rakyat menjadi anggota DPD, saya akan membangkitkan kearifan lokal sebagai pemicu dan pemacu kesejahteraan. Hampir 44 tahun berinteraksi dengan masyarakat Bali, saya melihat belum banyak potensi kearifan lokal dijadikan generator kesejahteraan. Beberapa kearifan lokal itu diantaranya, Subak, Sekeha Teruna Teruni, dan Pecalang.

Subak adalah kelompok masyarakat tradisional yang bergerak di bidang pertanian. Aktivitasnya mulai dari menjaga sumber air, pemeliharaan irigasi, pembagian air yang adil, panen bersama, sampai pada penyimpanan hasil panen. Ini adalah aktivitas dari hulu sampai hilir sehinga sangat kuat dari gempuran krisis ekonomi global. Andai saya menjadi DPD, perhatian akan saya curahkan untuk merivitalisasi subak. Eksistensi subak harus kuat baik dari aspek hukum, politik, maupun ekonomi. Untuk itu, saya akan memberikan anggaran yang memadai agar subak menjadi pilar pembangunan ekonomi pedesaan yang kuat sehingga mampu menopang perekonomian nasional. Selama ini perhatian hanya diberikan oleh provinsi dengan anggaran yang kembang kempis, bahkan antara ada dan tiada. Kondisi ini berdampak terhadap rapuhnya eksistensi subak. Akibatnya, langsung atau tidak langsung terjadilah alih fungsi lahan dari pertanian menjadi pariwisata. Kondisi ini berbahaya baik dari segi lingkungan maupun ekonomi jangka panjang. Tidak hanya anggaran saja yang akan saya perjuangkan, tetapi juga pengakuan secara hukum melalu pembentukan peraturan perundang-undangan untuk melindungi eksistensi subak di masa datang. Jika kekuatan subak dapat dijamin, saya yakin kekuatan ekonomi dan kesejahteraan juga akan terjamin.

Sekeha Teruna Teruni (STT) adalah kelompok muda-mudi yang berada di dalam desa pakraman di Bali. Selama ini, STT lupa dan luput dari pemberdayaan berbagai pihak. Oleh karena itu jika saya menjadi anggota DPD, saya akan berdayakan STT dengan memberikan pembinaan, pelatihan, dan pembiayaan yang optimal. Saya yakin kalangan muda adalah potensi terbesar dalam memperbaiki tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena, kalangan muda yang akan meneruskan tongkat pembangunan bangsa. Dengan memberikan kekuatan mental dan keterampilan kepada STT, maka sebagai WNI mereka akan mengetahu hak dan kewajibannya. Saya akan hadirkan forum komunikasi antar STT sehingga potensi kerusuhan dapat diredam. Saya akan munculkan secara nasional bahwa STT relevan dan signifikan diberdayakan dalam upaya meredam potensi disintegrasi bangsa. Bahkan, saya yakin di masing-masing daerah juga memiliki kelompok yang sejenis, sehingga forum komunikasi ini terbuka secara nasional. Jika ini dapat terwujud, maka idealisme, sikap kritis, dan kreativitas kalangan muda dapat ditumbuhkembangkan dalam mendukung kesejahteraan.

Pecalang adalah kelompok pengaman yang berada di lingkungan desa pakraman. Saat ini pecalang satu desa dengan desa lain cenderung tidak ada komunikasi. Padahal, pecalang ini sangat berpotensi besar dalam menjaga keamanan, ketenangan, dan kenyamanan di wilayahnya masing-masing. Kondisi ini sangat bersinergi dengan pariwisata yang tumbuh dan berkembang di Bali. Pemberdayaan pecalang perlu saya lakukan, agar dukungan terhadap keamanan sektor lain dapat dijamin. Saya akan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para pecalang agar mereka dapat bekerja secara proporsional dan profesional. Jika terjadi konflik, maka pecalang bergerak paling depan sebagai fasilitator, mediator, serta meredam konflik dengan cara persuasif. Jika hal ini dapat diwujudkan, maka saya yakin kasus Mesuji dan Sape tidak akan terjadi. Muaranya adalah munculnya ketenangan masyarakat untuk bekerja dan diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pendek kata, jika saya menjadi anggota DPD, saya akan mengidentifikasi semua kearifan lokal, serta memberdayakannya sehingga menjadi generator dalam memicu dan memacu kesejahteraan rakyat. Saya yakin akan hal itu.

Artikel Terkait:

7 komentar:

  1. Setujuu...Bali harus tetap terjaga budaya Lokal Balinya,sudah menjadi rahasia umum bahwa Pulau Bali,penghasil devisa terbesar dalam bidang pariwisata di Indonesia.Saya setuju dengan pendapat --->Lambatnya peningkatan kesejahteraan rakyat ditengarai akibat tidak mengakar-rumputnya kue pembangunan. Dominasi kota terhadap desa tak dapat dimungkiri sebagai salah satu penyebab timpangnya kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu seandainya saya menjadi anggota DPD, memberdayakan potensi desa adalah keniscayaan. Sebagai putra Bali, andai dipercaya rakyat menjadi anggota DPD, saya akan membangkitkan kearifan lokal sebagai pemicu dan pemacu kesejahteraan.

    BalasHapus
  2. Trims atas komentarnya. Generasi Muda Bali, harus cerdas, kritis, dan tidak terjebak oleh Politik Uang dan Politik Massa (Suriak Siu). Mari memulai yang mulia demi kemuliaan Tanah Bali!

    BalasHapus
  3. Selamat telah memenangkan juara II lomba DPD
    Bali harus terus dipertahankan kearifan lokal budayanya, jangan sampai tergerus oleh modernisasi

    Salam
    GKR Hemas

    BalasHapus
  4. Pak Gede selamat! semoga sukses selalu,semoga saya bisa ke Bali hehe..
    Guru Kimia yg multitalented dan mengisnpirasi byk org, termasuk saya :) senang bisa mengenal bpk selama 2 hari ini :)

    Cintra A, finalis 20 bsr lombadpd
    semoga bpk tidak lupa sama saya hehehe...

    BalasHapus
  5. P guru,....selamat ya...semoga sukses selalu....amiinn

    smga dilain ksmpatan dpat brtemu bapak dan kawan2 yang lain....

    BalasHapus
  6. Om Swastiastu.
    Terima Kasih, semua ini akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk mereduksi kesombongan diri.
    Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

    BalasHapus
  7. saya tertarik dengan blog anda.. trims, salam kenal..

    BalasHapus

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis