GAJI PENELITI NAIK, BAGAIMANA DENGAN GURU PENELITI?
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meneken keputusan presiden (keppres) tentang kenaikan gaji peneliti. Usulan kenaikan telah diajukan Kementerian Riset dan Teknologi (Kompas.com, 28/10/2011). Lalu, bagaimana dengan guru peneliti?
Tidak dapat dimungkiri guru adalah pemegang kendali kualitas sumber daya manusia masa depan. Oleh karena itu meningkatkan kualitas guru adalah keniscayaan. Meneliti di kalangan guru merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas guru. Melalui kegiatan meneliti diyakini melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir analisis kritis dan kreatif. Kondisi ini berdampak terhadap kompetensi profesional guru. Peningkatkan keprofesionalan guru berkorelasi positif secara signifikan terhadap kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan demikian, meniliti dikalangan guru harus ditumbuhkembangkan.
Fakta menunjukkan bahwa kegiatan meniliti di kalangan guru sangat memprihatinkan. Sangat banyak guru terbendung pada golongan IV/a dalam waktu yang lama akibat ketidakberdayaannya menghasilkan karya tulis. Ini dapat dijadikan indikasi bahwa meneliti dan menghasilkan karya tulis masih sangat jarang dilakukan guru. Berbagai faktor berpengaruh terhadap fenomena ini, salah satu yang paling signifikan adalah masalah pembiayaan. Untuk menghasilkan karya tulis baik dalam bentuk kajian pustaka maupun penelitian, dipastikan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. Oleh karena itu, memberikan dukungan pembiayaan terhadap kegiatan meneliti di kalangan guru adalah keniscayaan.
Pemerintah hendaknya memberikan dukungan terhadap kegiatan meneliti di kalangan guru. Dukungan dapat diwujudnyatakan dalam bentuk pemberian biaya penelitian. Untuk memperkuat dukungan tersebut diperlukan payung hukum yang mengatur teknis pemberian pembiayaan dimaksud. Dalam hal ini dukungan pembiayaan dapat dilakukan melalui block grant, bantuan operasional pendidikan, bantuan operasional sekolah, bantuan operasional manajemen mutu, dan dukungan dana komite. Meningkatnya kemampuan guru meneliti dan menghasilkan karya tulis diyakini berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi guru, baik kompetensi pedagogik, profesional, sosial, maupun kepribadian. Peningkatan kompetensi ini dipastikan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan sehingga bermuara terhadap peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
Jadi, meningkatkan gaji peneliti di satu pihak dan memberikan pembiayaan kepada guru peneliti di lain pihak adalah upaya cerdas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga dapat diwujudnyatakan. (Penulis: Guru SMAN 2 Busungbiu, Buleleng, Bali)
Artikel Terkait:
Suara Hati
- Mengapa Umat Hindu Melaksanakan Siwa Ratri?
- Sajak Palsu
- Hati-hati dengan Hati!
- Hati-Hati dengan Hati
- Lomba Blog dan Twitter DPD RI (Catatan Hari Kedua)
- Pengumuman: 100 Nama Kandidat Pemenang Lomba DPD RI 2012
- Gede Putra Adnyana: Profesi Guru Panggilan Nurani
- Putuskan Benang Itu!
- Utak Atik Tahun 2012
- Catur Dharma DPD RI
- Refleksi Tahun 2011
- Kearifan Lokal Sebagai Generator Kesejahteraan Rakyat
- Kekerasan: Bagian Kegagalan Otda
- Guru Jadi 'Alat Politik'
- Pasal? Anda Jual, Kami Beli
- Molor yang Menyesakkan
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- Perkara Tenaga Honorer Jadi PNS
- Panca Gila
- Ada Apa dengan Bidik Misi
- MENGGUGAT DESENTRALISASI PENDIDIKAN
- Perkara Sistem Rekrutmen Guru
- UN Versus Kejujuran
- Mengkritisi Rekrutmen Guru
Artikel
- Konsep Tri Angga Busana Adat Bali
- Narasi dan Eksekusi Sampah Plastik dalam Pararem
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Ada Apa dengan UN 2015?
- Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Bagian-1)
- Mengapa Umat Hindu Melaksanakan Siwa Ratri?
- UN 2015 Tidak Lagi Penentu Kelulusan
- Siapa Bilang Kurikulum 2013 Dicabut?
- Sasaran Dan Penilaian Kerja Pegawai
- Penerapan K-13 untuk Sekolah Terpilih
- Memuliakan Guru, Mungkinkah?
- 7 Alasan Orang Kaya Pelit Sumbangan
- Menuju Hybrid Learning Models Pada Kurikulum 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- 5 Unsur Esensial Inquiry
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Penyiapan Guru Sebagai Implementator Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis