Tahun baru 2012 segera menjelang. Ada hal menarik yang patut dicatat dari sederetan angka-angka tersebut. Angka yang tertulis hanya terdiri dari 0, 1, dan 2. Deretan angka kecil yang banyak digunakan untuk perhitungan gerak jalan. Ini mengandung makna bahwa tahun 2012 tidak banyak berubah dibandingkan tahun 2011.
Berbagai perubahan ekonomi, sosial, politik, dan budaya tidak signifikan terjadi di tahun 2012. Oleh karena itu, diharapkan jangan terlalu menggantungkan harapan. Karena, harapan itu mungkin tidak dapat terwujud di tahun 2012. Harapan tinggi dengan keyakinan dapat terpenuhi yang tinggi pula, jika mengalami kegagalan dipastikan menimbulkan kekecewaan yang amat mendalam. Dengan demikian, antisipasi terbijaksana adalah jangan terlalu berharap, agar kekecewaan tak menyakiti hati, sehigga hidup lebih mengalir bagai air, dan damai menuju lautan.
Secara matematis angka yang hadir pada tahun 2012 dapat dibuat persamaan yaitu, 0 + 1 + 2 = 3. Artinya, ada tiga hal yang seharusnya dilakukan agar dapat menghadapi, menjalani, dan mengakhiri tahun 2012 dengan baik. Ketiga hal itu adalah, berpikir jernih, berkata santun, dan berbuat bijak. Ketiga hal ini, diyakini mampu menghadirkan kedamaian. Kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketika pikiran jernih, tidak dicekoki dengan kejahatan, kemunafikan, dan kesombongan, maka alam akan terasa luas. Bahwa kita hidup tidak sebatang kara, ada banyak kehidupan di alam ini. Pikiran adalah energi untuk menggerakkan perkataan dan perbuatan. Jika energi ini positif, dipastikan produk perkataan dan perbuatan adalah sopan dan bijak. Oleh karena itu, menjernihkan pikiran dengan selalu menghormati, menghargai, dan memuliakan orang lain adalah keniscayaan.
Jauhkan pikiran untuk menghancurkan orang lain. Kesuksesan orang lain hendaknya dijadikan bahan refleksi untuk memicu dan memacu potensi yang ada dalam diri. Jika potensi ini digunakan untuk pikiran yang iri dan dengki, maka habislah energi dalam diri. Artinya, tidak ada kesempetan untuk mengejar kesuksesan itu. Untuk apa menyakiti orang lain, apalagi orang itu tidak pernah menyakiti kita. Jadi, tahun 2012 harus dijadikan momentum terbaik untuk berpikir jernih. Karena pikiran jernih adalah salah satu upaya mengumpulkan energi dalam, sehingga mampu menggerakkan usaha ke arah yang lebih baik.
Apa yang dikatakan, dipastikan itulah yang dipikirkan. Jika sesorang berkata jahat, bohong, dan fitnah maka akan habis energinya untuk memikirkan kejahatan itu. Karena, memikirkan sesuatu yang tidak ada, serta mengada-ada sesuatu yang tidak ada diyakini menghabiskan lebih banyak energi. Jadi, untuk apa berkata jahat kepada orang lain, apalagi orang itu tidak pernah berkata jahat kepada kita. Janganlah menjadi orang yang senang melihat orang lain susah, serta sangat susah melihat orang lain senang. Oleh karena itu tahun 2012, adalah momentum terindah untuk mengumpulkan dan menggunakan energi positif. Caranya, amat sederhana yaitu selalu menggunakan energi yang dimiliki untuk berkata yang sopan dan santun.
Katakanlah apa yang Anda lihat dan benar-benar Anda lihat. Jangan mengatakan apa yang dikatakan dan dilihat orang lain. Mengatakan apa yang dikatakan orang lain dan katanya orang itu mengatakan apa yang dilihat orang lain dipastikan penuh dengan distorsi, bias, dan berpotensi menghadirkan kebohongan. Kebenaran sejati adalah fakta yang Anda lihat, bukan karena katanya dilihat oleh orang lain. Tahun 2012, harus diyakini sebagai awal untuk memulai setiap perkataan yang sopan, santun, menghormati, dan menghargai orang lain. Jika ada keinginan agar dihormati dan dihargai, maka terlebih dahulu hormati dan hargailah orang lain. Ini adalah hukum alam abadi, dan akan abadi selama alam masih berkenan hadir.
Tahun 2011 adalah tahun penuh bencana, terutama bencana kemanusiaan. Kekerasan, kerusuhan, bentrok massa yang berujung pada terjadinya korban jiwa, nyaris terjadi setiap bulan. Dan merata terjadi dari ujung barat sampai ujung timur. Semua itu terjadi karena adanya perbuatan atau tindak kekerasan oleh masyarakat. Mengapa masyarakat begitu mudah melakukan perbuatan kasar dan bahkan perbuatan melanggar hukum? Jawaban sederhana adalah karena belum terpenuhinya rasa keadilan dan belum terasanya kesejahteraan di tengah masyarakat.
Fenomena KKN sudah mendarah daging sehingga menggerogoti hak orang lain. Akibatnya, munculah ketimpangan yang sangat lebar antara si kaya dan si miskin. Yang kaya bergelimang fasiltas, sementara yang miskin makan untuk hari ini saja harus membanting tulang. Semua itu karena belum ada perbuatan bijak yang dilakukan oleh semua komponen bangsa. Oleh karena itu tahun 2012, momentum terbaik untuk melakukan perbuatan bijak. Perbuatan bijak untuk mendekatkan jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin. Perbuatan bijak untuk menjembatani masyarakat dengan pemerintah. Perbuatan bijak untuk menegakkan hukum sebagai panglima. Perbuatan bijak yang tulus dan ikhlas mengangkat kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Jika ini dapat diwujudkan, tahun 2012 akan bermakna sangat mulia. Karena, disinyalir tahun 2013 adalah tahun yang lebih panas menjelang pilpres tahun 2014.
Semoga kita hadir menjadi bagian mulia untuk membangun tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih bermartabat. Semoga pikiran, perkataan, dan perbuatan baik selalu menjadi bagian dalam berinteraksi sesama manusia. Semoga kebaikan selalu datang dari segala penjuru. (Penulis: Gede Putra Adnyana, Guru SMAN 2 Busungbiu, Buleleng, Bali)
Artikel Terkait:
Esai
- Menanti Kenaikan Gaji dan Gaji Ke-13
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Bidikmisi Untuk S2 dan Undang-Undang Bidikmisi
- Panduan Lomba Esai Sosial Budaya 2013
- Hati-hati dengan Hati!
- Hati-Hati dengan Seleksi CPNS 2013!
- Fenomena Guru Berprestasi
- Lomba Menulis Esai Sosial Budaya 2013
- Gaji Ke-13 dan BLSM Tahun 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Hasil UN 2013 Vs Penilaian Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Perubahan Jadwal UN SMA/SMK 2013
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Kurikulum 2013 Vs Kemampuan Berpikir Anak
- 3 Risiko Lembaga Negara Melobi Oknum DPR
- Bobot Soal UN 2013 Ditingkatkan
- Menanti Kejujuran UN 2013
Catatan Perjalanan
- Kisah Inspiratif: Sushma Verma, Raih Gelar Master di Usia 13 Tahun
- Happy Ending
- Mati Awal Kehidupan dan Hidup Pangkal Kematian
- Jadilah Orang Gembira
- Gosip Membuat Orang Menjadi Kecil
- Hasil Studi Wujud Perjuangan Hidup
- Perasaan perempuan itu seperti apa sih?
- Agar Tidak Ada Lagi Penyesalan
- Andai Waktu Bisa Terulang
- Lomba Blog dan Twitter DPD RI (Catatan Hari Kedua)
- Hari Pertama Lomba DPD RI 2012
- Gede Putra Adnyana: Profesi Guru Panggilan Nurani
- Putuskan Benang Itu!
- Refleksi Tahun 2011
- Hilang Mu
- Guru Jadi 'Alat Politik'
- Pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
- Molor yang Menyesakkan
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- Peringkat 10 Besar PIMNAS XXIV
- Perkara Pemantapan
- Karya Wisata dan Dharma Yatra
- Hutan Mangrove dan Karya Wisata
Artikel
- Konsep Tri Angga Busana Adat Bali
- Narasi dan Eksekusi Sampah Plastik dalam Pararem
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Ada Apa dengan UN 2015?
- Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Bagian-1)
- Mengapa Umat Hindu Melaksanakan Siwa Ratri?
- UN 2015 Tidak Lagi Penentu Kelulusan
- Siapa Bilang Kurikulum 2013 Dicabut?
- Sasaran Dan Penilaian Kerja Pegawai
- Penerapan K-13 untuk Sekolah Terpilih
- Memuliakan Guru, Mungkinkah?
- 7 Alasan Orang Kaya Pelit Sumbangan
- Menuju Hybrid Learning Models Pada Kurikulum 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- 5 Unsur Esensial Inquiry
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Penyiapan Guru Sebagai Implementator Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis