Hidup,
mati, suka, dan duka adalah keniscayaan. Itulah lika-liku mengarungi kehidupan.
Mati adalah awal kehidupan. Dan, setiap
awal pasti ada akhir, yaitu mati.
Hidup
adalah pangkal kematian. Karena hidup bergerak menuju kematian. Hidup adalah
perjalanan menuju bersatunya raga dengan ibu pertiwi. Jadi, hidup dan
mati, pasti datang silih berganti.
Kematian
diawali dengan kehidupan. Dan akhirnya kehidupan akan berakhir pada kematian. Dengan
demikian tidak ada yang kekal dan abadi. Yang kekal adalah siklus hidup dan
mati. Itulah hukum alam yang hakiki. Hukum yang mengikat setiap kehidupan dan
kematian.
Tidak
ada mati jika tidak ada hidup. Dan tidak ada hidup yang berakhir pada mati. Oleh
sebab itu, jangan takut mati. Karena kematian pasti akan datang. Jangan mencari
mati. Karena kematian pasti akan menjemput.
Jika
hidup perjalanan menuju mati, maka selama hidup, lebih baik memperbanyak kebaikan. Karena kebaikan pasti lebih
dirasakan tinimbang kejahatan. Kebaikan akan melahirkan doa. Dan doa akan
menggetarkan hati menuju kebahagiaan.
Bersyukur diri
dalam keadaan apapun dijadikan sebagai menu keseharian. Karena bersyukur tanda
keikhlasan dan ketulusan. Mereka yang ikhlas niscaya menjalani hidup dengan
gembira dan bahagia. Tidak ada tekanan, tidak ada tuntutan, selalu mencari
kedamaian demi kebaikan bersama.
Oleh
karena itu dalam hidup harus tahu diri di mana dan untuk apa hidup. Bahwa hidup
tidak bersendiri. Orang lain juga bagian dari hidup dan akan berakhir dengan
mati. Sehingga untuk apa menyakiti orang lain yang pasti akan mati. Berbahagialah
bersama mereka sehingga damai dalam kehidupan.
Jika
niat itu tulus, maka akan menghantarkan kepada kebebasan. Terbebas dari sifat
keduniawian yang membelenggu. Semua akan lepas. Terlepas dari sifat-sifat iri
dan dengki.
Keterikatan
memang bagian dari hidup dan mati. Untuk itu lepaskan ikatan itu, sehingga terlepas
dari kepentingan yang terkadang menghalalkan segala cara. Mulailah berpikir positif dengan siapa saja,
kapan saja, dan di mana saja. Karena pikiran ini lebih banyak manfaat tinimbang
mudaratnya. Jika semua itu dapat dilakoni, diyakini hidup akan senang dan mati pun
tenang (putradnyana@gmail.com)
Tulisan ini dipublikasikan juga pada:
Artikel Terkait:
Catatan Perjalanan
- Kisah Inspiratif: Sushma Verma, Raih Gelar Master di Usia 13 Tahun
- Happy Ending
- Jadilah Orang Gembira
- Gosip Membuat Orang Menjadi Kecil
- Hasil Studi Wujud Perjuangan Hidup
- Perasaan perempuan itu seperti apa sih?
- Agar Tidak Ada Lagi Penyesalan
- Andai Waktu Bisa Terulang
- Lomba Blog dan Twitter DPD RI (Catatan Hari Kedua)
- Hari Pertama Lomba DPD RI 2012
- Gede Putra Adnyana: Profesi Guru Panggilan Nurani
- Putuskan Benang Itu!
- Utak Atik Tahun 2012
- Refleksi Tahun 2011
- Hilang Mu
- Guru Jadi 'Alat Politik'
- Pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
- Molor yang Menyesakkan
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- Peringkat 10 Besar PIMNAS XXIV
- Perkara Pemantapan
- Karya Wisata dan Dharma Yatra
- Hutan Mangrove dan Karya Wisata
Esai
- Menanti Kenaikan Gaji dan Gaji Ke-13
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Bidikmisi Untuk S2 dan Undang-Undang Bidikmisi
- Panduan Lomba Esai Sosial Budaya 2013
- Hati-hati dengan Hati!
- Hati-Hati dengan Seleksi CPNS 2013!
- Fenomena Guru Berprestasi
- Lomba Menulis Esai Sosial Budaya 2013
- Gaji Ke-13 dan BLSM Tahun 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Hasil UN 2013 Vs Penilaian Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Perubahan Jadwal UN SMA/SMK 2013
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Kurikulum 2013 Vs Kemampuan Berpikir Anak
- 3 Risiko Lembaga Negara Melobi Oknum DPR
- Bobot Soal UN 2013 Ditingkatkan
- Menanti Kejujuran UN 2013
Opini
- Konsep Tri Angga Busana Adat Bali
- Narasi dan Eksekusi Sampah Plastik dalam Pararem
- Menanti Kenaikan Gaji dan Gaji Ke-13
- PBT, CBT, dan Indeks Integritas UN 2015
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Ada Apa dengan UN 2015?
- UN 2015 Tidak Lagi Penentu Kelulusan
- Siapa Bilang Kurikulum 2013 Dicabut?
- Akhir Maret 2014 Penyaluran Tunjangan Guru
- Bidikmisi Untuk S2 dan Undang-Undang Bidikmisi
- Hati-Hati dengan Seleksi CPNS 2013!
- Fenomena Guru Berprestasi
- Gaji Ke-13 dan BLSM Tahun 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Hasil UN 2013 Vs Penilaian Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Perubahan Jadwal UN SMA/SMK 2013
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
blog yang menarik...salam kenal pak
BalasHapusSalam, Saudara Wildan. Mari berbagi, semoga selalu dalam Kebaikan. Terima kasih atas Kunjungannya.
Hapus