Seiring berakhirnya tahun 2011 menjelang 2012, semakin terasa hilang mu dari kehidupan ku. Tahun 2011, tahun kebersamaan, tapi aku khawatir tahun 2012 adalah tahun ketidakbersamaan lagi. Saat-saat itu semakin kental aku rasakan. Hari berlau, kau semakin menjauh, dan aku khawatirkan akan menghilang. Wih kau menghilang? Kemana? Dengan siapa? Dan mengapa?
Ah, aku harus menguatkan jiwa dan raga. Karena, ketika jiwa terlepas dari raga maka hilang itu pasti. Oleh karenanya dengan segenap kekuatan aku harus tetap menguatkan jiwa dan raga ini. Aku harus yakin bahwa yang kekal adalah perubahan, bahwa perubahan adalah kepastian. Hukum alam adalah perubahan, karena hanya hukum Tuhan yang kekal. Jadi perubahan itu pasti menjelang. Berubah dari bersama menjadi berpisah. Berubah dari dekat menjadi jauh. Berubah dari ada menjadi tidak ada. Pendek kata berlaku hukum Rwa Bhineda. Aku harus kuat menghadapi perubahan karena perubahan pasti membawa hikmah.
Kebersamaan dengan mu membawa hikmah. Dan hikmah itu harus dinikmati. Tidak takut menghadapi perubahan hidup, apalagi perubahan yang membawa hikmah. Semua harus ikhlas menerima dan selalu mengambil hikmah dari setiap perubahan. Tidak ada kejadian yang terjadi tanpa hikmah, asalkan bisa menarik dan menemukan hikmah yang ada dibalik setiap peristiwa. Karena sesungguhnya, hidup adalah misteri. Tak ada seorangpun yang dapat meramalkan, apalagi memastikan jalan hidupnya. Semua sudah ada jalannya, dan sudah ada yang mengatur ke mana arah perjalanan hidup ini. Jadi, jangan sekali-kali merasa sakti dapat mengatur jalan hidup orang lain. Berani gembar-gembor bahwa dapat mengatur hidup orang lain, sama saja dengan memposisikan diri setara dengan yang Kuasa. Hukum Karma Phala akan menjemput. Tidak percaya? Tunggu semuanya, pasti akan terjadi!
Hilang mu pun, semestinya tak perlu disesali. Karena, semua sudah ada yang menentukan. Siapa yang berani menahan agar tahun 2011 tidak hilang? Siapa yang berani menjamin agar 2012 tidak datang? Jadi hilang dan datang mestinya disikapi dengan bijaksana. Setiap manusia pasti dibekali Suka, Duka, Lara, dan Pati. Hari ini dapat merasakan kebahagiaan, besok belum tentu. Hari ini penuh dengan penderitaan, serba kekurangan, tetapi esok bisa jadi berlebihan. Oleh karena itu, ketika kau masih memiliki semuanya, uang, kekuasaan, perempuan, cinta, dan sayang, janganlah besombong diri, janganlah lupa diri, ingatlah bahwa kau juga akan mendapatkan Pati. Jadi, bersedihlah dalam kebahagiaan dan berbahagialah dalam kesedihan. Karena suka duka adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Jadi, hilang mu akan ku ikhlaskan. Akan aku jadikan sebagai bahan refleksi menapaki hari lebih berarti. Hilang mu kuyakini bermakna kebaikan. Kebaikan untuk meningkatkan kualitas diri, mengerti dan menyadari bahwa hidup tidak selamanya mulus, kerikil tajam ada di mana-mana. Ada satu hal yang harus aku yakinkan bahwa di mana ada kebaikan di sana ada keburukan. Tahun 2011, aku ihklaskan hilang bersama bayangan masa lalu. Tahun 2012 akan aku hadapi dengan kompetisi demi prestasi. Hari ini hati mulai mengerti, menyadari hakiki arti duniawi.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/27/hilang-mu/
Ah, aku harus menguatkan jiwa dan raga. Karena, ketika jiwa terlepas dari raga maka hilang itu pasti. Oleh karenanya dengan segenap kekuatan aku harus tetap menguatkan jiwa dan raga ini. Aku harus yakin bahwa yang kekal adalah perubahan, bahwa perubahan adalah kepastian. Hukum alam adalah perubahan, karena hanya hukum Tuhan yang kekal. Jadi perubahan itu pasti menjelang. Berubah dari bersama menjadi berpisah. Berubah dari dekat menjadi jauh. Berubah dari ada menjadi tidak ada. Pendek kata berlaku hukum Rwa Bhineda. Aku harus kuat menghadapi perubahan karena perubahan pasti membawa hikmah.
Kebersamaan dengan mu membawa hikmah. Dan hikmah itu harus dinikmati. Tidak takut menghadapi perubahan hidup, apalagi perubahan yang membawa hikmah. Semua harus ikhlas menerima dan selalu mengambil hikmah dari setiap perubahan. Tidak ada kejadian yang terjadi tanpa hikmah, asalkan bisa menarik dan menemukan hikmah yang ada dibalik setiap peristiwa. Karena sesungguhnya, hidup adalah misteri. Tak ada seorangpun yang dapat meramalkan, apalagi memastikan jalan hidupnya. Semua sudah ada jalannya, dan sudah ada yang mengatur ke mana arah perjalanan hidup ini. Jadi, jangan sekali-kali merasa sakti dapat mengatur jalan hidup orang lain. Berani gembar-gembor bahwa dapat mengatur hidup orang lain, sama saja dengan memposisikan diri setara dengan yang Kuasa. Hukum Karma Phala akan menjemput. Tidak percaya? Tunggu semuanya, pasti akan terjadi!
Hilang mu pun, semestinya tak perlu disesali. Karena, semua sudah ada yang menentukan. Siapa yang berani menahan agar tahun 2011 tidak hilang? Siapa yang berani menjamin agar 2012 tidak datang? Jadi hilang dan datang mestinya disikapi dengan bijaksana. Setiap manusia pasti dibekali Suka, Duka, Lara, dan Pati. Hari ini dapat merasakan kebahagiaan, besok belum tentu. Hari ini penuh dengan penderitaan, serba kekurangan, tetapi esok bisa jadi berlebihan. Oleh karena itu, ketika kau masih memiliki semuanya, uang, kekuasaan, perempuan, cinta, dan sayang, janganlah besombong diri, janganlah lupa diri, ingatlah bahwa kau juga akan mendapatkan Pati. Jadi, bersedihlah dalam kebahagiaan dan berbahagialah dalam kesedihan. Karena suka duka adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Jadi, hilang mu akan ku ikhlaskan. Akan aku jadikan sebagai bahan refleksi menapaki hari lebih berarti. Hilang mu kuyakini bermakna kebaikan. Kebaikan untuk meningkatkan kualitas diri, mengerti dan menyadari bahwa hidup tidak selamanya mulus, kerikil tajam ada di mana-mana. Ada satu hal yang harus aku yakinkan bahwa di mana ada kebaikan di sana ada keburukan. Tahun 2011, aku ihklaskan hilang bersama bayangan masa lalu. Tahun 2012 akan aku hadapi dengan kompetisi demi prestasi. Hari ini hati mulai mengerti, menyadari hakiki arti duniawi.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/27/hilang-mu/
Artikel Terkait:
SASTRA
- Lomba Menulis Resensi Buku dan Kritik Sastra (Inspirasi.co)
- Lomba Foto Newsletter Gerai Info 2012
- Lomba Mengarang Cerpen Anak oleh Guru 2012
- LOMBA CIPTA CERPEN KARYA MAHASISWA TINGKAT NASIONAL 2012
- Lomba Menulis Cerpen Untuk Indonesia 2012
- Lomba Cerpen Retakankata 2012
- Lomba Esai dan Cerpen Online Jilid II
- Kompetisi Puisi Sosial 2011
- Kompetisi Cerpen Sosial 2011
- Pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
- Lomba Menulis Puisi Sosial 2011
- Lomba Menulis Cerpen Sosial 2011
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- LMCR SMP/MTs Kemdiknas 2011
- Panca Gila
- Lomba Menulis Cerpen Mic Publishing
- Lomba Menulis Cerita Remaja 2011
- Cerita Remaja: Ekspedisi Gunung Raung
- Cerpen: Canang Sari di Bawah Beringin
Catatan Perjalanan
- Kisah Inspiratif: Sushma Verma, Raih Gelar Master di Usia 13 Tahun
- Happy Ending
- Mati Awal Kehidupan dan Hidup Pangkal Kematian
- Jadilah Orang Gembira
- Gosip Membuat Orang Menjadi Kecil
- Hasil Studi Wujud Perjuangan Hidup
- Perasaan perempuan itu seperti apa sih?
- Agar Tidak Ada Lagi Penyesalan
- Andai Waktu Bisa Terulang
- Lomba Blog dan Twitter DPD RI (Catatan Hari Kedua)
- Hari Pertama Lomba DPD RI 2012
- Gede Putra Adnyana: Profesi Guru Panggilan Nurani
- Putuskan Benang Itu!
- Utak Atik Tahun 2012
- Refleksi Tahun 2011
- Guru Jadi 'Alat Politik'
- Pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
- Molor yang Menyesakkan
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- Peringkat 10 Besar PIMNAS XXIV
- Perkara Pemantapan
- Karya Wisata dan Dharma Yatra
- Hutan Mangrove dan Karya Wisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis