Jadilah Orang Gembira


Hari yang lalu adalah kenangan. Apapun yang telah terjadi adalah pilihan terbaik Tuhan dan hanya dapat dikenang. Jadi, untuk apa menangisi kenangan. Karena itu telah berlalu dan tak mungkin diputar ulang. Ikhlaskan kenangan sebagai jalan hidup yang harus dilalui.

Hari ini adalah kenyataan. Jadikan kenangan sebagai bahan refleksi untuk hadir dengan kenyataan yang lebih baik. Jangan mengulangi kesalahan yang sama, apalagi membuat kesalahan baru. Kenyataan harus lebih baik dari kenangan dan persiapan masa depan. Agar kenyataan menjadi bagian dari upaya memuliakan hidup maka kenyataan harus dilakoni dengan kebaikan.

Hari esok adalah harapan. Oleh karena itu pikirkanlah hari esok lebih serius tinimbang mengenang kejadian yang lalu. Berbuatlah saat ini yang terbaik untuk menyongsong hari esok lebih baik. Jangan mengaburkan harapan, apalagi menggelapkannya. Terang, kabur, dan gelap ada dalam keyakinan yang paling dalam. Terangilah harapan itu dengan nyala semangat membara, tak kenal putus asa, dan selalu ikhlas menerima kenyataan. Karena, hanya dengan kerja keras dan motivasi tinggi diyakini akan dapat menggapai hari esok lebih baik dalam menggapai harapan.

Helen Keller mengatakan, "Jadilah orang yang gembira. Jangan memikirkan kegagalan hari ini, tapi pikirkan sukses yang mungkin datang di hari esok. Kesuksesan dapat diraih, jika tekun dan gigih, serta merasakan kesenangan dalam mengatasi hambatan. Ingatlah, tidak ada hal yang sia-sia untuk meraih sesuatu yang indah" 

Perilaku dan kebiasaan yang ditunjukkan sehari-hari akan menentukan keberadaan dan kondisi di masa datang. Jika selalu merasa bahwa hidup ini menderita, maka Tuhan akan memberikan penderitaan itu. Sebaliknya, jika hati selalu dalam kegembiraan dan kebahagiaan dengan keikhlasan, maka kegembiraan dan kebahagiaan itu akan menyata. Oleh karena itu, hendaklah selalu menunjukkan perilaku dan kebiasaan yang dapat menghadirkan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Berbagilah kegembiraan dengan orang lain untuk kebaikan dan hanya untuk kebaikan. Terbukalah dengan orang lain tentang kegembiraan. Orang yang selalu tertutup dan tidak pernah merasa gembira dalam hidupnya, maka ia adalah orang yang paling malang. Kegembiraan dan kebahagian itu semakin menjauh. Sebarlah kegembiraan dan kebaikan. Jangan menjadi orang tertutup, apalagi orang picik yang dikungkung kesombongan. Jangan menjadi orang yang hanya melempar batu sembunyi tangan, serta menyebar gosip dan selalu iri dengki dengan kesuksesan orang lain. Orang yang seperti ini dipastikan akan menjadi orang menderita dan menyakiti diri sendiri.

Harta berlimpah, mobil mewah, jabatan tinggi dan kecantikan belum tentu membuat orang bahagia.  Kebahagiaan dan kegembiraan adalah partikel yang terletak jauh di dalam kalbu. Semua itu datang dari dalam diri dan di hati yang paling dalam pada setiap orang. Hargailah orang lain, maka dijamin mereka akan lebih menghargai kita. Jangan berpikiran negatif kepada orang lain. Sebab pikiran ini akan berbalik menyakiti diri sendiri. Jika kita tidak dapat membatu kesulitan orang lain, akan lebih bijaksana berdiam diri sambil berdoa untuk kebaikan. Jangan pernah merasa bahagia di atas pendertiaan orang lain. Sebab, itu akan membuat penderitaan jika melihat kebahagiaan orang lain. Jadi, berpikirlah positif, agar menjadi lebih rileks dan jauh dari rasa khawatir. Selalu menyebarkan senyum, kegembiraan, dan ramah pada setiap orang. Semoga kebaikan selalu datang dari segala penjuru. (putradnyana@gmail.com).

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis