Gosip
Membuat Orang Menjadi Kecil
Pepatah
mengataka, “orang-orang besar senang berbicara
tentang ide-ide, sementara orang biasa-biasa suka berbicara tentang diri mereka
sendiri dan orang-orang kecil suka berbicara tentang orang lain”
Ketika orang
berbicara tentang orang lain, maka itulah gosip. Gosip membuat orang menjadi
kecil. Tidak ada sesuatu yang bisa ditawarkan dalam gosip. Gosip hanya
mengurangi kredibilitas orang membicarakan dan yang dibicarakan serta bisa menghancurkan orang yang mendengarkan. Sehingga nyatalah, bahwa gossip tidak ada manfaatnya
untuk diri sendiri, apalagi bagi orang lain.
Berhentilah
menyebarkan gosip dan menjadi penerima gosip. Kebijaksanaan untuk menghentikan gossip,
berarti akan memperbaiki kehidupan orang lain dan juga diri sendiri.
Hukum
aksi-reaksi adalah kepastian di bumi ini. Ketika ada orang yang menceritakan gossip,
maka orang itupun akan digosipkan orang lain. Semakin keras kita menggosipkan
orang, maka semakin hebat pula kita digosipkan orang lain. Untuk itu, saatnya
menebar kebaikan demi menuai kedamaian. Hentikan gossip!
Orang yang
memiliki integritas adalah orang yang tidak suka mengumbar omongan tentang
orang lain di belakangnya. Jika memiliki masalah dengan seseorang, maka
lebih baik mendatangi orang tersebut dan membicarakan masalahnya, dan bukan melalui
orang ketiga. Orang yang berintegritas tinggi adalah orang yang akan memuji
orang lain secara terbuka dan mengkritik orang secara pribadi.
Dengan demikian,
jika ingin menjadi orang besar maka berhentilah membicarakan orang lain dan
mari membicarakan ide-ide besar yang bisa mengubah dunia!
Gantungkan mimpi itu setinggi-tingginya. Raihlah dengan sekuat tenaga. Gunakan
ide-ide dan kreativitas untuk meraihnya. “JADILAH
ORANG BESAR DENGAN BERHENTI MEMBICARAKAN ORANG LAIN” (Gede Putra Adnyana, dimodifikasi dari kiriman Anne Ahira admin@asianbrain.com)
Artikel Terkait:
Catatan Perjalanan
- Kisah Inspiratif: Sushma Verma, Raih Gelar Master di Usia 13 Tahun
- Happy Ending
- Mati Awal Kehidupan dan Hidup Pangkal Kematian
- Jadilah Orang Gembira
- Hasil Studi Wujud Perjuangan Hidup
- Perasaan perempuan itu seperti apa sih?
- Agar Tidak Ada Lagi Penyesalan
- Andai Waktu Bisa Terulang
- Lomba Blog dan Twitter DPD RI (Catatan Hari Kedua)
- Hari Pertama Lomba DPD RI 2012
- Gede Putra Adnyana: Profesi Guru Panggilan Nurani
- Putuskan Benang Itu!
- Utak Atik Tahun 2012
- Refleksi Tahun 2011
- Hilang Mu
- Guru Jadi 'Alat Politik'
- Pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
- Molor yang Menyesakkan
- Hati-Hati Dengan Hatimu!
- Peringkat 10 Besar PIMNAS XXIV
- Perkara Pemantapan
- Karya Wisata dan Dharma Yatra
- Hutan Mangrove dan Karya Wisata
Esai
- Menanti Kenaikan Gaji dan Gaji Ke-13
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Bidikmisi Untuk S2 dan Undang-Undang Bidikmisi
- Panduan Lomba Esai Sosial Budaya 2013
- Hati-hati dengan Hati!
- Hati-Hati dengan Seleksi CPNS 2013!
- Fenomena Guru Berprestasi
- Lomba Menulis Esai Sosial Budaya 2013
- Gaji Ke-13 dan BLSM Tahun 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Hasil UN 2013 Vs Penilaian Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Perubahan Jadwal UN SMA/SMK 2013
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Kurikulum 2013 Vs Kemampuan Berpikir Anak
- 3 Risiko Lembaga Negara Melobi Oknum DPR
- Bobot Soal UN 2013 Ditingkatkan
- Menanti Kejujuran UN 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis