Bagaimana Menumbuhkembangkan Kecerdasan Otak Anak?


MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN OTAK ANAK

Tidak dapat dimungkiri bahwa kecerdasan seseorang dipengaruhi dua faktor utama. Kedua faktor itu, yaitu faktor dalam yaitu gen dan faktor luar, seperti lingkungan dan pola asuh orang tua. Walau demikian, kecerdasan anak dapat dibangun melalui pendidikan, latihan, dan pembiasaan. Kecerdasan anak sangat cepat berkembang saat baru lahir sampai umur dua tahun. Oleh karena itu, pada rentang waktu tersebut perhatian harus dicurahkan untuk menumbuhkembangkan kecerdasan anak. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan otak anak, terutama pada dua tahun pertama kehidupannya. Paling sedikit terdapat tujuh upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan kecerdasan otak anak.

1. Memelihara Kesehatan Calon Ibu
Patikan bahwa calon ibu memiliki kesehatan yang baik dan cukup gizi. Untuk itu, calon ibu harus menghindari zat berbahaya seperti alkohol, obat-obatan, rokok, dan merkuri yang diketahui berbahaya bagi perkembangan otak bayi. Adalah sangat baik, jika calon ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi khusus untuk perkembangan otak bayi, seperti asam folat dan minyak ikan. Namun, perlu kehati-hatian jika calon ibu menggunakan obat. Hal ini karena saat kehamilan embrio sangat rawan dengan perubahan situasi dan kondisi rahim. Patut disadari, bahwa sesungguhnya obat adalah racun bagi tubuh. Setiap zat baru yang belum pernah dikenal tubuh atau tidak ada di dalam tubuh akan dikenali sebagai racun oleh tubuh. Sehingga, hampir dipastikan mengkonsumsi obat dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.

2. Pastikan Memberi ASI
Definisi menyusui yang tidak dapat diganggu gugat adalah memberi air susu ibu (ASI) kepada bayi. Oleh karena itu memberi air susu bukan dari ibu tidak dapat dikatakan sebagai kegaiatab menyusui. Menyusui dan ASI adalah dua hal yang sepatutunya tidak dapat dipisahkan. Menyusui dengan ASI menjadi sangat signifikan dalam menjaga dan menumbuhkembangkan kecerdasan otak anak. Karena, salah satu unsur terpenting dalam ASI adalah asam docosahexaenoic (DHA). Zat ini merupakan asam lemak esensial yang baik untuk perkembangan otak. Berdasarkan manfaat itulah, maka banyak perusahaan pemasaran makanan telah mencoba untuk membuat DHA sintetik di laboratorium. DHA sintetik selanjutnya ditambahkan pada makanan bayi. Namun, hasil penelitian menunjukkan belum ada yang bisa menyamai DHA alami seperti yang terdapat dalam ASI. Oleh karena itu ASI adalah gizi terbaik yang belum tergantikan. Jadi jangan ragu untuk memberi ASI pada bayi demi kecerdasan otak anak.

3. Pembelajaran Sejak Dini
Pembelajaran kepada anak semestinya dilakukan sejak bayi. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan adalah dengan membacakan buku (cerita) kepada bayi. Meski bayi mungkin belum memahami isi cerita yang dibacakan, namun membaca terus-menerus akan membantu bayi untuk mendengar, mengenali kata-kata dan artinya. Proses ini relevan dan signifikan dalam membantu cara bicara dan membangun kosa kata bayi. Sejak dini harus dibangun pikiran positif pada bayi, bahwa bayi mampu belajara dengan baik. Jangan berpikiran bahwa bayi tidak mampu belajar, dia akan belajar dengan caranya sendiri dan begitu mudah mempelajari hal baru. Dengan demikian mengajak bayi untuk belajar sejak dini melalui cerita adalah upaya untuk menumbuhkembangkan kecerdasan otak bayi.

4. Mainan Yang Mencerdaskan
Masa anak-anak adalah  masa bermain. Oleh karena itu memilihkan mainan sesuai dengan kondisi anak adalah keniscayaan. Mainan yang tepat harus sesuai dengan tahap perkembangan biologi anak. Dalam hal ini orang tua dapat memilihkan mainan sederhana sehingga tidak membuat bayi frustasi. Salah satu mainan yang sederhana tetapi bermakna untuk perkembangan otak adalah mainan buka tutup. Mainan buka tutup mampu menggasah imajinasi serta membantu membangun koordinasi antara mata dan tangan. Hendaknya disadari bahwa terlalu banyak mainan saat ini yang hanya untuk kesenangan saja tanpa ada unsur edukasinya. Apalagi perkembangan media televisi yang begitu gencar mempromosikan mainan baru dan terkadang tidak mendidik. Oleh karena itu setiap orang tua hendaknya cerdas memilih dan memilah mainan yang mampu mencerdaskan anak.

5. Bermain Dengan Isyarat
Terkadang bahasa tubuh lebih mudah dipahami oleh anak. Pada umumnya anak lebih cepat mengerti perubahan tubuh orang tuanya ketimbang bahasa yang diucapkan. Oleh karena itu mengajak bayi untuk mempelajari bahasa isyarat atau tanda-tanda adalah keniscayaan. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang berusia 4 (empat) bulan sudah mampu memahami bahasa isyarat. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa menggunakan bahasa isyarat mengarah ke peningkatan dalam bahasa lisan serta IQ yang lebih tinggi. Dengan demikian interaksi fisik antara anak dengan orang tua adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar untuk menumbuhkembangkan kecerdasan otak anak.

6. Memperkenalkan Banyak Bahasa
Selama perkembangan anak dikenal adanya usia emas. Pada saat itu anak sangat mudah belajar apapun, termasuk belajar bahasa. Oleh karena itu, sejak bayi anak dikenalkan dengan beberapa bahasa. Perkenalkan kepada anak untuk mendengar suara dan kosakata dari bahasa asing. Salah satu cara adalah dengan memutarkan film dengan bahasa asing. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kosakata anak terhadap beberapa bahasa. Beberapa penelitian menunjukkan pengenalan bahasa asing sebaiknya dimulai setelah anak lancar berbahasa ibu. Dengan demikian semakin banyak siswa mengenal bahasa, semakin banyak kosa kata yang dimiliki, dan semakin baik perkembangan kecerdasan otak anak.

7. Perbanyak Interaksi Fisik
Interaksi fisik antara orang tua dan anak diyakini berpengaruh terhadap kondisi psikologi anak. Belaian dan sentuhan kepada bayi sangat penting untuk pertumbuhan emosionalnya. Membelai rambut, tungkai dan tubuh juga membantu membuat koneksi neurologis yang penting untuk perkembangan otak. Ini juga akan membantu memperkuat ikatan orang tua dengan bayi. Dengan demikian interaksi dengan bayi adalah keniscayaan. Bisu ketika mendampingi bayi bermain, tidak baik untuk perkembangan bahasa anak. Kontak fisik melalui sentuhan dan belaian, dan bahkan nyanyian dapat merangsang kecerdasan otak anak.

Semoga bermanfaat
Adakah upaya lain? Silahkan diberi komentar!


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis