7 Alasan Orang Kaya Pelit Sumbangan

Berikut tujuh alasan orang kaya enggan memberikan sumbangan:
1. terlalu Sibuk
Pengusaha yang menjalankan sejumlah perusahaan besar sering menghabiskan banyak waktunya untuk berbisnis. Bahkan untuk sekadar makan malam bersama keluarga, dirinya akan merasa sangat kelelahan. Mencari waktu untuk memberikan atau sekadar mengingat memberi sumbangan merupakan hal besar yang sulit dilakukannya.
2. Selalu Ada Kata Nanti
Mengapa terburu-buru? Para miliarder berpikir ada banyak waktu tersisa untuk memberikan sebagian uangnya. Sebagian besar miliarder bahkan berpikir terlebih dulu untuk dan menyusun rencana matang sebelum menggelontorkan uangnya.
3. Kesulitan Memilih
Dengan waktu yang super sibuk para miliarder merasa kesulitan memilih tempat yang tepat menjatuhkan pilihan sumbangannya. Bahkan salah satu pendiri Google mengaku sangat kebingungan menentukan pilihan pemberian sumbangan yang tepat.
4. Tak Mau Sering Diminta
Sejumlah orang kaya merasa enggan memberikan sumbangan karena permintaan donasi akan terus meningkat setelah dirinya memberi sekali. Jika mengatakan tidak itu merupakan hal yang sulit, tak sulit untuk sekadar berhenti memulainya.
5. Asetnya Sulit Dikeluarkan
Banyak orang kaya yang tidak memegang uang tunai. Kebanyakan kekayaannya berupa aset yang sulit dicairkan seperti investasi dalam bentuk obligasi dan saham.
6. Menunggu Agar Lebih Kaya
Alasan lain mengapa para orang kaya tidak mendonasikan uangnya adalah karena menunggu hartanya terus bertambah. Pasalnya, aset yang diinvestasikan hari ini dapat meningkat jauh lebih tinggi pada beberapa tahun ke depan.
7. Tidak Peduli Pada Orang Lain
Alasan terakhir yang menyebabkan orang kaya enggan menyumbangkan sebagian kecil hartanya untuk orang lain kemungkinan karena rendahnya rasa empati. Bahkan sebuah penelitian menemukan 5 persen dari miliarder terkaya dunia sangat takut jatuh miskin. (http://bisnis.liputan6.com/read/2069716/)

Apapun alasannya, memberikan sumbangan atau bersedekah atau ber-dana punya, adalah bagian dari upaya membagi kebahagiaan kepada orang lain. Karena, kebahagiaan yang diterima saat ini pada hakikatnya berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Kuasa (Asung Kerta Wara Nugraha Hyang Widhi). Walaupun upaya membagi kebahagiaan dimaksud, tidak semata dengan harta benda, tetapi dapat juga berwujud sebagai jasa atau bantuan pemikiran. Namun, bagi orang yang berkecukupan atau bahkan berlebihan dengan harta benda, maka sumbangan (dana punya) dalam bentuk uang atau benda adalah upaya yang paling cepat dan mudah. Oleh karena itu, haruslah ada kesadaran akan kewajiban ber-dana punya, bagi mereka yang sudah berkecukupan apalagi berkelebihan. Karena, sesungguhnya memberikan sumbangan (dana punya), merupakan salah satu upaya untuk menjaga agar kebahagiaan yang selama ini telah diperoleh tetap terjaga bahkan diberikan tambahan kebahagiaan. Jadi, mengapa mesti takut memberikan sumbangan atau bersedekah atau ber-dana punya. Semoga selalu dalam kebaikan (gpa).

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis