Mengasah Daya Pikir

MELATIH DAN MENGASAH DAYA PIKIR
Oleh: Gede Putra Adnyana

Melatih dan mengasah kemampuan bepikir merupakan upaya awal untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Kemapuan ini, ternyata dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dalam (gen) dan faktor luar (lingkungan). Faktor gen relatif permanen dan sulit untuk dikembangkan. Sedangkan faktor lingkungan berpeluang besar diintervensi sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir. Manakala ada peningkatan kemampuan ini, maka akan direspon positif oleh gen, yang selanjutnya berpengaruh terhadap keturunan berikutnya. Oleh karena itu melatih dan mengasah kemampuan daya pikir wajib dilakukan oleh setiap manusia.
Cara yang lazim dilakukan untuk membantu melatih dan mengasah daya pikir adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, mengolah raga secara teratur, dan mengelola stres. Namun, terdapat beberapa upaya lagi yang dapat dilakukan menajamkan otak sehingga mampu mengembangkan daya pikir. Beberapa upaya tersebut antara lain:
1. Melakuan Meditasi
Meditasi merupakan upaya untuk meregangkan otot-otot tubuh sebentar, lalu biarkan rileks. Meditasi dilakukan dengan duduk, tutup mata, dan pusatkan perhatian pada pernapasan saja. Meditasi ringan selama 5-10 menit ini juga dapat membantu Anda untuk menyiapkan daya pikir melakukan tugas terbaiknya.
Dalam melakukan meditasi, lakukan proses menarik napas melalui hidung dan bawa udara ke dalam paru-paru. Semakin banyak oksigen masuk ke aliran darah dan otak, akan meningkatkan performa otak. Sel-sel otak yang merupakan pusat koordinasi akan bekerja maksimal. Kondisi ini membuat keadaan lebih rileks dan berpikir jernih serta sel-sel otak menjadi lebih sehat. Akibatnya, kemampuan berpikir akan meningkat secara signifikan.
2. Menghadirkan suasan gembira
Suasana gembir sangat berkorelasi positif dengan perkembangan kesehatan otak. Salah satu cara menghadirkan suasan gembir adalah dengan cara bernyanyi. Saat macet dan sendirian di mobil atau membawa sepeda motor, cobalah bernyanyi. Ini cara gampang melatih otak kanan sehingga lebih efektif dalam memecahkan masalah. Disamping itu dengan bernyanyi, ada sirkulasi udara yang lebih lancar dari lingkungan ke dalam paru-paru dan selanjutnya oksigen semakin maksimal ke otak. Secara tidak langsung kondisi ini akan memberikan konsumsi oksigen lebih banyak kepada sel-sel otak sehingga mampu bekerja lebih optimal.
Cara lain yang juga efektif dalam menghadirkan nuansa gembira adalah dengan cara tertawa. Oleh karena itu keadaan serius yang terus menerus cenderung menghasilkan stress. Itulah sebabnya perlu melakukan humor dan tertawa dengan lepas. Hormon endorfin akan terlepas ketika tertawa, dan ini bisa menurunkan kadar stres. Tentu saja ini akan menjaga kesehatan otak. Kondisi tersebut selanjutnya membuat cenderung lebih terbuka terhadap ide-ide mutakhir. Artinya, dengan lepas tertawa dapat merangsang kemampuan berpikir lebih baik.
Menghadirkan suasana gembira memang bervariasi bagi setiap orang. Misalnya, ada orang yang dapat menyenangkan diri dengan game. Suasana gembira yang hadir  dengan bermain game akan merangsang otak, sehingga tercipta koneksi-koneksi baru dan sel-sel baru pun bertumbuhan. Yang dianjurkan adalah permainan intelektual yang melibatkan koordinasi mata dan tangan. Sebuah studi mengungkapkan bahwa permainan kartu, seperti solitaire, dan sejenisnya bisa membantu menunda kepikunan. Permainan catur sangat direkomendasikan sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komprehensif.
3. Aktivitas Menulis
Aktivitas menulis adalah cara terbaik untuk melatih kemampuan otak. Hal ini karena melalui menulis, banyak indera yang aktif di samping aktivitas otak. Teori evolusi Lamarck mengungkapkan bahwa melatih organ secara terus menerus akan mampu mengembangkan orag tersebut secara optomal. Aktivitas menulis menghadirkan kondisi tersebut. Melalui menulis akan didokumentasi hal-hal terpenting sehingga mudah menariknya kembali di masa yang akan datang. Menulis juga diyakini mampu menjernihkan pikiran, melatih kreativitas, dan kemampuan analitis.
Secara ilmiah menulis akan merangsang aktivitas otak sehingga membutuhkan oksigen lebih banyak. Dengan demikian mMenulis akan membantu mengalirkan darah beroksigen ke otak yang bertanggung jawab pada daya ingat. Tulisan bisa dalam bentuk catatan harian, jurnal, puisi, cerita, dalam buku khusus, atau dengan membuat blog. Oleh karena itu, aktivitas menulis memiliki multifungsi yang tak terbantahkan.
Melalui menulis, secara tidak langsung langkah untuk mempelajari bahasa. Mempelajari bahasa baru, selain bahasa ibu atau bahasa sehari-hari mampu menumbuhkan koneksi sel saraf dalam otak. Itulah sebabnya, orang yang telah berusia di atas 50 tahun relatif sulit mempelajari bahasa. Dengan melatihkan bahasa baru maka akan memperkenalkan kepada otak tentang konsep baru dan cara pandang baru. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan koneksi otak sehingga meningkatkan daya pikir. (Penulis: Guru Kimia SMAN 2 Busungbiu, Buleleng, Bali).


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis