Tiap provinsi tetap memiliki kuota guru yang disertifikasi berdasarkan nilai uji kompetensi awal (UKA). Walaupun UKA sertifikasi guru tahun 2012 digelar secara nasional dengan soal-soal teori pedagogi dan profesional dari pemerintah pusat.
Kuota sertifikasi guru tajun ini ditetapkan 250.000 guru. Adapun guru yang ikut UKA, baik guru kelas (SD) maupun guru mata pelajaran secara nasional berjumlah sekitar 286.000 guru.
Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/26/17510423/Guru.Sertifikasi.Diranking.di.Provinsi.
Kuota sertifikasi guru tajun ini ditetapkan 250.000 guru. Adapun guru yang ikut UKA, baik guru kelas (SD) maupun guru mata pelajaran secara nasional berjumlah sekitar 286.000 guru.
Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/26/17510423/Guru.Sertifikasi.Diranking.di.Provinsi.
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya meningkatkan profesionalisme guru. Agaknya, semua guru sepakat dengan hipotesis tersebut. Karena, dengan sertifikasi guru maka terdapat peningkatan kesejahteraan yang berdampak langsung atau tidak langsung terhadap peningkatan kinerja guru. Akhirnya, peningkatan kinerja guru bermuara pada peningkatan profesionalisme guru.
Seritifkasi hendaknya diselenggerakan dengan murni dan konsekuen sebagai upaya peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa niat mulia itu terbentur berbagai kendala. Mulai dari kendala teknis sampai pada kecemburuan PNS non guru. Pendek kata, ada nuansa ketidaktulusan dan ketidakikhlasan beberapa pihak menyukseskan sertifikasi guru. Kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai fenomena mempersulit penyelenggaraan sertifikasi guru. Apalagi, pihak-pihak yang ikut terlibat dalam sertifikasi guru tidak mendapatkan manfaat dan keuntungan langsung.
Mengangkat harkat dan martabat guru merupakan upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang. Oleh karena itu, hendaknya jangan ada niat dari kalangan birokrasi atau pihak-pihak terkait untuk mempersulit penyelenggaraan sertifikasi guru. Meningkatkan kualitas guru adalah keniscayaan. Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya ke arah itu. Masih terdapat banyak upaya yang berpengaruh, seperti sistem pendidikan calon guru, rekruitmen guru, pembinaan dan pengawasan, serta mekanisme reward dan punishment. Oleh karena itu ketulusan dan keikhlasan tidak dapat ditawar-tawar dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui sertifikasi guru. Dalam konteks inilah diperlukan kearifan dan kebijaksanaan penentu kebijakan, sehingga penyelenggaraan sertifikasi guru lebih banyak manfaat tinimbang mudharat. (putradnyana)
Artikel Terkait:
Artikel
- Konsep Tri Angga Busana Adat Bali
- Narasi dan Eksekusi Sampah Plastik dalam Pararem
- Bentuk Soal UN 2015 yang Menakutkan
- Ada Apa dengan UN 2015?
- Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Bagian-1)
- Mengapa Umat Hindu Melaksanakan Siwa Ratri?
- UN 2015 Tidak Lagi Penentu Kelulusan
- Siapa Bilang Kurikulum 2013 Dicabut?
- Sasaran Dan Penilaian Kerja Pegawai
- Penerapan K-13 untuk Sekolah Terpilih
- Memuliakan Guru, Mungkinkah?
- 7 Alasan Orang Kaya Pelit Sumbangan
- Menuju Hybrid Learning Models Pada Kurikulum 2013
- Hitam Putih Kurikulum 2013 di Tangan Guru
- Ketika Nilai Rapor untuk SNMPTN
- Menggantung Harapan Pada Tim TPG
- Kampus Terpopuler Asia 2013
- Guru Menulis: Momentum dan Tantangan
- Ancaman UN di Kelas XI
- Lenyapnya RSBI-SBI
- 24 Jam Tatap Muka Perminggu Kurang Proporsional
- 5 Unsur Esensial Inquiry
- Hati-Hati Merekrut Pelatih Inti Untuk Kurikulum 2013
- Karut Marut TPG Bukti Ketidakberpihakan Pemerintah
- Penyiapan Guru Sebagai Implementator Kurikulum 2013
Berita
- Menanti Kenaikan Gaji dan Gaji Ke-13
- Ada Apa dengan UN 2015?
- SNMPTN, SBMPTN, dan Bidikmisi 2014
- Data Kelulusan SNMPTN 2014
- Pengumuman Hasil SNMPTN 2014
- Anggota DPR dan DPD RI 2014-2019 Dapil Bali
- Peraih Nilai Tertinggi UN SMA/MA Tahun 2014 Tingkat Nasional
- Anggota DPRD 2014 – 2019 Hasil Penetapan KPUD Buleleng
- Dilematika UNAS: Saat Nilai Salah Berbicara
- Pengumuman Dan Pendaftaran CPNS pada September 2013
- Reklamasi Teluk Benoa Untuk Masa Depan Bali
- Seleksi Tenaga Honorer K2 Pada September 2013
- Sekilas Info Hasil SBMPTN 2013
- Menuju Olimpiade Dunia 2013
- Penerimaan CPNS Calon Praja IPDN 2013/2014
- Gaji Ke-13 dan BLSM Tahun 2013
- Pengumuman Penerimaan Siswa SMA Negeri Bali Mandara Angkatan 2013-2016
- Hasil dan Harapan UN 2013
- Prestasi UN SMA/MA 2012/2013 Bali
- Kelulusan UN SMA/MA 2012/2013 Bali
- Temuan Aneh Sepanjang 2012
- Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun
- Permendiknas Standar Nasional Pendidikan
- UN 2012/2013
- Pengumuman Peserta Lolos Seleksi Tahap I SMA Negeri Bali Mandara (Sampoerna Academy) 2012/2015
Pendidikan
- 50 Universitas Terbaik di Indonesia
- Seputar UN SMA 2015/2016
- PANDUAN PENDAFTARAN BEASISWA BIDIKMISI TAHUN 2016
- Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2015
- Kampus Terbaik di Indonesia Tahun 2015
- Guru dan UKG 2015
- Daftar Siswa Smandab Lulus SNMPTN 2015
- Kisi-Kisi UN Kimia 2015
- Ada Apa dengan UN 2015?
- Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Bagian-1)
- UN 2015 Tidak Lagi Penentu Kelulusan
- Siapa Bilang Kurikulum 2013 Dicabut?
- Sasaran Dan Penilaian Kerja Pegawai
- Surat Mendikbud tentang Implementasi Kurikulum 2013
- Penerapan K-13 untuk Sekolah Terpilih
- Memuliakan Guru, Mungkinkah?
- SNMPTN, SBMPTN, dan Bidikmisi 2014
- Pengumuman Hasil SNMPTN 2014
- Peraih Nilai Tertinggi UN SMA/MA Tahun 2014 Tingkat Nasional
- 78 Siswa Bali dan 54 Siswa Buleleng Tidak Lulus UN SMA/MA
- Dilematika UNAS: Saat Nilai Salah Berbicara
- Bidikmisi Untuk S2 dan Undang-Undang Bidikmisi
- Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tahun 2013
- Kisah Inspiratif: Sushma Verma, Raih Gelar Master di Usia 13 Tahun
- Fenomena Guru Berprestasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis