Jumlah
peserta UN SMA/MA tahun pelajaran 2012/2013 adalah 1.581.286 siswa. Dari jumlah
tersebut, siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 orang (99,48%),
sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 orang (0,52%). Dengan demikian persentase
kelulusan tahun 2013 ini turun 0,02% dari tahun 2012 yang mencapai 99,50%.
Sedangkan
untuk jumlah peserta UN SMK 2012/2013 sebanyak 1.106.140 siswa. Siswa yang
dinyatakan lulus berjumlah 1.105.539 siswa (99,95%), sedangkan yang tidak lulus
berjumlah 601 siswa (0,23%). Artinya, tingkat kelulusan UN SMK tahun 2013 lebih
tinggi 0,23 persen dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 99,72%.
Secara nasional, nilai rata-rata murni UN SMA tahun pelajaran 2012/2013
mencapai 6,35. Pencapaian rata-rata ini lebih kecil 1,22 poin dibandingkan
dengan tahun 2012 yang mencapai 7,57.
Ada
fenomena menarik yang terjadi pada kelulusan UN tahun 2012/2013 ini. Terdapat sebanyak
24 sekolah peserta Ujian Nasional tingkat SMA sederajat mengalami
ketidaklulusan 100%. Di mana total siswa yang tidak lulus UN dari ke-24
sekolah tersebut berjumlah 899 siswa. Namun, di pihak lain terdapat sebanyak
15.000 sekolah yang siswanya lulus UN 100%. Artinya, persentase sekolah
dengan ketidaklulusan 100% mencapai 0,16%, sedangkan sekolah yang lulus 100% ada
sebanyak 86,98%.
Apapun hasilnya, kebijakan UN telah digulirkan
dan menjadi keputusan politik pemerintah. Bagi siswa yang dinyatakan lulus,
sesungguhnya tantangan lebih besar telah menghadang di depan mata. Upaya
menembus PTN, masuk ke dunia usaha dan indistri adalah awal untuk meraih masa
depan. Oleh karena itu, kerja harus terus dikumandangkan.
Sedangkan
bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus, tidak pada tempatnya menyesali diri. Siswa
harus bangkit untuk merubah keadaan dengan jalan mengikuti kejar paket C atau
mengulang untuk 1 tahun mendatang. Karena, semua masa lalu haruslah dijadikan
pelajaran untuk lebih baik di masa kini dan masa datang.
Di
lain pihak, pemerintah harus terus melakukan kajian menyeluruh terhadap
penyelenggaraan UN sebagai hajatan nasional. Sehingga dapat dilihat kelemahan
dan kekuatannya serta tantangan dan peluangnya. Pendek kata, jika lebih banyak
manfaat tinimbang mudarat, wajib dilanjutkan. Tetapi, jika sebaliknya, harus
dihentikan. Muara dari semua itu adalah demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis