Uji publik kurikulum 2013 sudah
berjalan selama dua pekan. Medan menjadi salah satu dari lima kota besar
sasaran uji publik kurikulum baru ini. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera
Utara Syaiful Syafri, mengatakan sudah menerima masukan dari 150 peserta yang
mengikuti uji publik ini, mulai dari anggota DPRD Sumut, kalangan perguruan
tinggi, pakar pendidikan, pemerhati pendidikan dan para Kepala Dinas Pendidikan
kabupaten/kota sampai kepala SD, SMP dan SMA sederajat. Pertemuan digelar pada
Jumat pekan lalu.
Salah satu masukan yang akan
menjadi sikap pemerintah provinsi terkait mata pelajaran muatan lokal di
sekolah. Syaiful menilai, mata pelajaran muatan lokal, seperti budi pekerti,
lingkungan dan kewirausahaan, harus dimasukkan dalam kurikulum baru. Namun,
jika tidak, pemerintah provinsi punya sikap sendiri.
"Pemerintah Provinsi tetap
menerapkan pelajaran mulok, sekalipun masukan kita tidak diterima tim
pengembang kurikulum," katanya di Medan, Kamis (13/12/2012).
Selain itu, para peserta uji
publik juga mempertanyakan kesiapan sekolah, terutama para guru, untuk
menerapkan kurikulum baru ini. Pasalnya, waktu tinggal tersisa enam bulan lagi.
Namun demikian, Syaiful mengatakan, kurikulum baru dinilai bisa memberikan
porsi waktu yang lebih banyak untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik dan
afektifnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan
M Rajab Lubis, menilai para guru dan tenaga pendidik di Kota Medan sudah siap
dan cukup mampu untuk melaksanakan kurikulum baru. Guru telah mulai diberi
masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan
proses belajar-mengajar menjadi lebih menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis