Akhir Maret 2014 Penyaluran Tunjangan Guru

Ada tiga jenis tunjangan guru yang akan disalurkan pada akhir Maret 2014, yakni 1) tunjangan profesi guru non PNS, 2) tunjangan kualifikasi guru yang melanjutkan pendidikan ke S1, dan 3) tunjangan guru daerah 3T (http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2286). Lalu, bagaimana dengan tunjangan profesi guru (TPG) PNS?.
Ternyata, penyaluran TPG PNS tahun 2014 masih tetap menggunakan mekanisme transfer daerah. Artinya, pihak Kemendikbud masih tetap berkoordinasi dengan kabupaten/kota. Kondisi ini patut mendapat pencermatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Karena, selama ini penyaluran dana TPG PNS melalui mekanisme transfer daerah selalu menuai permasalahan. Baik permasalahan teknis maupun non teknis yang pada akhirnya merugikan pihak guru. Pendek kata, hendaknya ada pembelajaran yang sungguh-sungguh dari pihak terkait untuk selalu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap kelemahan/kekurangan yang selama ini terjadi. Jangan ada kepura-puraan, apalagi mempersulit pihak guru yang memang saat ini berada pada kondisi lemah, mengalah, dan akhirnya menyerah.
Pihak Kemendikbud selalu menyatakan akan melakukan upaya penyempurnaan terhadap mekanisme penyaluran tunjangan guru agar dapat berlansung lancar. Tetapi, upaya tersebut tak kunjung membawa hasil yang memuaskan. Bahkan, ada kecenderungan semakin mempersulit pihak guru. Namun, para guru masih tetap berharap besar agar penyaluran TPG dapat dibuat sistematis sehingga pencairan bisa tepat waktu.
Saat ini sedang berlangsung pendataan dan verifikasi untuk memastikan guru penerima tunjangan memenuhi persyaratan. Pada titik ini koordinasi harus berlangsung efektif dan efisien. Banyak fakta ditemukan, pendataan tidak akurat sehingga ada beberapa guru tercecer. Kondisi ini tetntu meresahkan dan merugikan guru tersebut.
Di lain pihak, sampai tahun 2014 ternyata masih masih ada TPG PNS tahun 2012 yang belum lengkap/tuntas terbayarkan. Bebrapa guru ada yang hanya menerima 9, 10 atau 11 bulan saja dari 12 bulan TPG yang harus diterimanya. Para guru yang belum lengkap menerima TPG, tentu sangat berharap agar Kemendikbud segera menuntaskan permasalahan tersebut. Harapan besar kembali digantungkan kepada pihak Kemendikbud agar segera menuntaskan kekurangan dimaksud.
Dalam konteks ini, pihak Kemendikbud mengakui bahwa masih ada urusan hutang piutang tunjangan yang belum tersalurkan di tahun sebelumnya. Bahkan, Kemendikbud  memiliki komitmen untuk menuntaskan hak para guru tersebut, setelah BPKP dan inspektorat Kemdikbud selesai melakukan audit  (http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2286). Komitmen ini, tentu menjadi harapan besar bagi para guru yang belum tuntas menerima TPG. Semoga BPKP dan inspektorat Kemdikbud dapat melakukan audit dengan cepat.

Pemberian TPG PNS, pada prinsipnya bukan dalam rangka meningkatkan penghasilan guru semata. Jadi, tidak hanya bersifat ekonoimis. Tetapi, berorientasi jauh ke masa depan dalam rangka menghasilkan generasi penerus yang lebih baik dari generasi saat ini. Hal ini sesuai dengan penyampaian Wakil Presiden Boediono, saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan Tahun 2014, bahwa Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih baik, jika generasi penggantinya lebih baik dari generasi saat ini. Semua kondisi tersebut dapat diwujudnyatakan melalui pendidikan. Dan, unjung tombak dunia pendidikan adalah guru. Dalam konteks inilah guru-guru akan terlecut motivasi, inovasi, dan kinerjanya melelui pemberian TPG untuk mempersiapkan generasi pengganti yang lebih baik. Oleh karena itu, wajib hukumnya ada persamaan persepsi dan kasatuan langkah dari pihak-pihak berkepentingan untuk mewujudkan generas emas di masa datang. Hendaknya semua pihak harus bersungguh-sungguh dengan kejujuran dan tanggung jawab demi kepentingan bersama. Jangan lagi ada kepura-puraan. Semoga.

Artikel Terkait:

2 komentar:

  1. wah mantab blognya mas,, bisa dijadikan refrensi ni klw mw cari tentang pendidikan... hehe

    BalasHapus
  2. PAK GEDE,TOLONG DONG TAMPILKAN SKTP 2014 DARI JENJANG SD DAN SMP ...! TERIMA KASIH.

    BalasHapus

Komentar Pembaca adalah Kebahagiaan Penulis